Nasihat Dalam Diam

Adalah prasangka yang tak terhindar ketika kau mengatakan kami tak mengerti makna kekeluargaan. Mungkin kita hanya memakai kacamata yang berbeda. Akan kujabarkan apa yang kami lihat, supaya setidaknya, setelah membaca pesan ini, kau dapat mencoba melihat dari sudut pandang kami.

Bagi kami kekeluargaan adalah kepedulian yang tulus, kasih sayang yang tak terangkum kata-kata sederhana. Kepedulian, adalah tak tinggal diam ketika kau terjerumus dalam kejatuhan. Menegur jika kau melakukan kesalahan.

Kata-kata tajam mungkin tak terhindarkan, tetapi toh kau bukan lagi balita yang tengah belajar menjejak kaki. Beranjak dewasa, cobalah melihat tantangan di dalam kata-kata yang mungkin menyakitkan.

Jika kau kira keluarga yang harmonis adalah mereka yang senantiasa tersenyum manis di depanmu, mungkin kau melewatkan pisau tajam yang tersembunyi di balik punggung, berkilat di tengah keheningan.

Batas toleransi dan ketakpedulian amatlah tipis. Keluarga akan mengatakan di depanmu ketika kau mengambil langkah yang salah. Bukan meninggalkanmu berkubang dalam kesalahan dan penyesalan.

Maka kumohon jangan berkata kami tidak peduli. Kalau tidak peduli, dengan mudahnya kami dapat berbalik dan pergi memunggungi.

Bersikaplah lebih dewasa. Bahkan kata-kata paling tajam sekalipun dapat menyimpan kepedulian yang sangat tulus.

Filosofi Bahagia

mungkin bahagia adalah manifestasi dari keadaan. adalah reaksi diri terhadap aksi-aksi dari luar diri. terkadang reaksi memang bisa dikendalikan, tetapi seringkali kebahagiaan adalah reaksi yang merupakan kejujuran dari sang hati.

-- Oktavina Qurrota Ayun, berkata-kata di blog Okita Sisy Tiara --

Kunang-Kunang

Petang tadi saya melihat banyak kunang-kunang di tepi jalan. Kerlap kerlip cantik menyapa saya dari semak-semak yang kulewati di perjalanan pulang. Lucu ya, saya tak pernah memperhatikan bahwa kunang-kunang begitu mudah ditemui. Apakah mereka memang menunggu di situ hari ini saja, atau mereka selalu ada di sana tanpa kita sadari?

Tanpa diminta, mereka menemaniku pulang. Sesekali kerlap-kerlipnya memberiku penghiburan.

Bagaimana mereka tahu?

Tadi siang saya menangis... Ya, saya tengah merasa sangat rapuh, sangat lelah, sangat lemah. Yang paling buruk, saya merasa sendiri.

Tetapi seorang teman baik saya pernah menasihati, jika kamu pernah merasa sendiri, berdialoglah pada Tuhan. "Give Him a call, He always answers," katanya.

Maka saya mencoba menghubungi-Nya kembali dalam sujud. Saya tak meminta apa-apa, saya tak meminta dikuatkan, saya tak meminta semua masalah saya dihilangkan. Dalam hidup ini sudah banyak saya meminta pada-Nya. Kali ini saya hanya bersujud, pasrah. Toh, Ia akan tahu segala keluh kesah saya.

Setelah selesai beribadah pada-Nya, saya kembali melanjutkan aktivitas saya. Masalah yang terbentang masih sama. Tantangan yang sama seperti sebelumnya. Tetapi saya tak lagi merasa sendiri.

Lalu tibalah malam, dan kunang-kunang.

Seketika saya tersenyum. Selalu mengagumkan bagaimana Tuhan berbicara kepada kita. Tak selalu dalam kata-kata yang terlafal dalam percakapan, Ia selalu berbicara kepadamu melalui hati.

Tuhan selalu berbicara melalui hatimu, karena hatimu selalu jujur.

Kunang-kunang itu hadir sebagai penghiburan-Nya. Mereka menunggu saya di sisi jalan, memberi kekuatan. Hati saya pun tenang kembali.

Hal-hal tak terduga selalu datang ketika kau butuh kekuatan. Bahkan kunang-kunang kecil menjadi kekuatan bagi saya untuk melewati semua ini, paling tidak untuk satu malam ini.

Terima kasih.. Terima kasih.. Terima kasih..


Curiga

Hey, Pencuri Hati.

Jikalau mabuk cinta tak usah lapor. Jikalau mabuk miras, harap berkabar. Tanpa kabar membuatmu seperti bandit yang mencuri hatiku, lalu menenggelamkannya ke tengah lautan Artik. Diam, kedap, tanpa udara, tanpa suara. Tak tahu apa-apa.

Segeralah mengirim kabar, jangan biarkan hati bertanya-tanya lalu mencurigaimu lebih jauh lagi.

Bagaimana Saya Mewarnai Hidup Orang Lain?

Saya rasa eksistensi setiap manusia akan menjadi warna-warni yang menarik di kanvas orang-orang di sekelilingnya. Saya mewarnai hidup orang lain dengan menjadi hidup, ya, se-simple itu! Dengan membuat mereka tertawa, tersenyum, membagi cerita, membagi cinta kita, maka kita telah mewarnai hidup mereka: membuat mereka lebih hidup! Mungkin saya tidak selalu membuat mereka tersenyum, terkadang tangis dan amarah menjadi pewarna hidup kita, tetapi itulah yang membuatnya indah! Warna-warna terang dan cerah tidak akan dihargai lebih baik jika tidak ada warna-warna sendu. Nikmati tiap warnanya, jalani hidup sebaik-baiknya, berbagi cinta, dan kamu akan menambah warna indah dalam hidup seseorang. Termasuk dirimu sendiri! :)

Demikian adalah opini yang saya tuliskan untuk Why Only White Expression Contest. Pertanyaannya sesuai judul post ini. Kamu juga bisa ikutan disini. Hadiahnya cukup seru. Saya sendiri ikut karena tertarik dengan konsep produk mereka juga dengan konsep promonya. Dan apa salahnya berbagi opini?

Jadi, bagaimana cara kamu mewarnai hidup orang lain? Bagi saya, cukup dengan menjadi.

Si Pembaca Kepribadian dan Peta yang Terbalik

Malam ini sedang iseng sekali. Sedang browsing internet seperti biasa, saya lalu menemukan laman ini, promo terbaru sebuah merk pembalut terkemuka di Indonesia dan dunia. Lalu salah satu fitur di laman tersebut adalah WOW Personality, di mana kita bisa mengisi suatu tes dan ia akan 'membaca' kepribadian kita berdasarkan jawaban-jawaban tersebut.

Dan ini hasil yang saya dapat. Tadaa!


Ciee.. Katanya saya Confident Chic. Cewek yang Percaya Diri.

Katanya juga hanya 1% dari pengisi kuis ini yang memiliki kepribadian tipe ini.

Saya sih senang-senang saja. Deskripsi kepribadiannya seru, sih! Saya hanya berharap diri saya bisa benar-benar berkembang menjadi pribadi yang demikian. Untuk sekarang sih belum merasa seperti itu. Terutama di bagian fokus, selalu tampil rapi tanpa berusaha (masih jauuuuuuh!), cerdas, dan pandai berbicara.

Untuk deskripsi 'memiliki pandangan sendiri untuk setiap kejadian', saya rasa semua orang juga memiliki pandangan. Tapi saya akui, pandangan saya memang acapkali berbeda dengan orang kebanyakan. Makanya saya sering berpikir, cara pikir saya terbalik dari kebanyakan orang. Tidak ada yang salah, tidak mengatakan siapa yang benar, hanya berbeda.

Seperti peta ini. Siapa yang berani bilang pada seluruh dunia bahwa ia salah?


Yang menarik dari peta ini adalah, ia tidak hanya 'terbalik' dalam definisi yang lumrah, tetapi juga ia menempatkan China, Indonesia, dan Australia sebagai 'pusat dunia'.

Menarik bukan, bagaimana kita hanya sedikit mengubah cara pandang kita, dan tiba-tiba kita berada di pusat dunia?

Saya rasa banyak orang di negara ini perlu melakukannya. Mengubah sedikit cara pandang, percaya bahwa bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar, yang kemudian menjadi pusat dunia.

Saya sendiri percaya akan hal tersebut. Bagaimana dengan kamu?


Baca tautan ini untuk mengetahui lebih jauh tentang peta dunia terbalik.

Tentang Hidup, dan Mentimun

Pagi tadi entah mengapa saya sedang ingin makan ketoprak.

Maka saya dan pacar pun mendatangi satu warung tenda yang menjual ketoprak di daerah Sekeloa, Bandung. Hampir setiap pagi saya melewati warung tenda tersebut dan selalu berpikir, 'Kapan-kapan nyoba ah...' tapi belum juga berkesempatan mencicipinya hingga hari ini.

Kami lalu memesan dua porsi dengan pedas sedang, dan menyantapnya sambil berbincang-bincang.

Tak lupa saya menyisihkan potongan-potongan mentimun yang tidak saya suka ke pinggir piring.

Kami berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Terkadang pembicaraan yang tanpa arah pun menghasilkan bahan perenungan kemudian. Sampai akhirnya kami membicarakan mengenai seseorang yang dia kenal.

Jadi orang ini pernah berhubungan dengan seorang wanita selama beberapa waktu. Tapi kemudian sang wanita ternyata dinikahkan dengan orang lain, karena si pria belum mapan. Belum siap berkeluarga. Belum bisa menghidupi mulut kedua dan ketiga.

Katanya sang wanita sedih, karena dia tidak sreg dengan calon suaminya. Tetapi apa boleh dikata, karena tekanan keluarga dan usia, akhirnya dia harus menikah bukan dengan orang yang disayanginya.

Saya tidak akan bicara atas nama sang lelaki, tetapi yang saya tebak hatinya pasti hancur. Lebih menyedihkan lagi bagi si wanita, karena harus menghabiskan sisa hidup dengan seseorang yang 'asing' bagi hatinya. Tetapi ada orang bijak yang mengatakan bahwa cinta itu akan tumbuh, jika dipupuk dan dirawat dengan hati. Yah, sebagai orang asing di kehidupan mereka, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi masing-masing pihak.

Lalu di akhir pembicaraan, ketika kami akan beranjak pulang, pacar saya menatap ke piring saya yang berisi potongan-potongan mentimun yang tidak saya makan. Dia lalu berkomentar, 'Ah, curang kamu dapet timun. Aku ngga dapet!'

Seketika saya menyimpulkan, sambil menghubung-hubungkan dengan cerita sebelumnya, bahwa mentimun di piring saya itu bagaikan metafora hidup: Terkadang kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, sementara di saat yang bersamaan, dengan tidak adilnya, ada orang yang mendapatkan apa yang kamu inginkan, padahal dia tidak begitu menginginkannya seperti kamu.

Tapi begitulah hidup. Keadilan Tuhan tidak akan pernah masuk ke dalam logika kita. Makanya kita terkadang hanya menyalahkan keadaan tanpa berusaha mengetahui makna tersembunyi di balik segala sesuatu.

Bukan hal yang mudah. Karena jika pun kita berusaha, belum tentu kita memahaminya. Tapi saya rasa tugas kita dalam hidup ini tentu untuk menjalaninya. Bukan untuk menjadi Tuhan.

Mungkin Tuhan menaruh mentimun-mentimun itu di piring saya untuk satu alasan.

Daisypath Anniversary Years Ticker

Selamat Datang!

Ini adalah bagian kecil dari dunia saya, sepenggalan cerita. Setelah saya memutuskan bahwa Buon Giorno, Principessa! akan menjadi rumah bagi pikiran-pikiran yang tertuang dalam bahasa Inggris, saya merasa memerlukan ruang baru bagi celoteh-celoteh bahasa ibu yang kerap bising memenuhi benak ini. Maka, inilah dia. Cerita Principessa. Suatu ruang baru dalam kisah saya, yang suka dipanggil Principessa. Ruang pikiran, yang (semoga) lebih bersahaja karena bahasanya lebih kau kenal untuk kau resapi maknanya.

Maka selamat datang! Tak perlulah terburu-buru pulang..

Menyapa

Menyapa
Dalam ranah maya, sebut ia 'Principessa'. Di dunia nyata, ia hanya gadis kecil yg senang bercerita...

Yang disuka

Yang disuka
buku-buku

arsitektur

hot chocolate

sensasi kesendirian di kota asing

LOVE. don't we all? =)
Powered By Blogger

Para Pendatang