Tentang Jalan dan Perjalanan


Saya percaya semua orang bisa memilih jalan hidupnya masing-masing.

Selepas kuliah, senang sekali melihat update di dunia maya dari teman-teman yang mendapat pekerjaan di perusahaan anu, melanglang buana ke negeri inu, dan melanjutkan studi ke universitas unu. Saya pun bersyukur mendapat kesempatan untuk banyak belajar dalam dunia yang ingin saya geluti, berkenalan dengan banyak orang hebat, dan belajar banyak dari orang-orang tersebut dalam kurun waktu beberapa bulan setelah lepas dari bangku kuliah. Mungkin tak banyak orang yang bisa seberuntung saya. Tidak dalam hal materi, namun dalam hal kekayaan pengalaman dan pembelajaran. Dan ini tak selalu bisa dimengerti banyak orang.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa selepas kuliah saya tidak berminat mencari pekerjaan di bidang ini, di bank anu, di biro inu; banyak pula teman-teman orang tua saya yang menawarkan untuk mengenalkan saya dengan kenalannya yang punya perusahaan anu; dan yang lainnya sibuk menceritakan anak temannya yang mendapat beasiswa ini, inu, dan anu. Semuanya saya sambut dengan senyum mafhum. Saya menghargai tawaran-tawaran mereka, tetapi saya di sini tidak bermaksud mengikuti jejak siapa-siapa. Saya memiliki rencana dan telah menetapkan tujuan-tujuan. Jika saya tidak memutuskan untuk kuliah di benua anu atau bekerja di korporasi inu, berarti itu tidak termasuk rencana saya. Setidaknya belum. Untuk saat ini. Sederhana, bukan?

Rencana hidup saya mencakup sebuah proses pembelajaran yang amat panjang, dengan pilihan-pilihan yang harus diambil di sana-sini. Adalah cita-cita saya untuk menjalani hidup yang penuh arti, dan jika memungkinkan, membagi sebagian yang saya miliki untuk orang lain. Menurut saya, seseorang patut dihargai bukan atas seberapa banyak yang ia hasilkan untuk dirinya sendiri, namun seberapa banyak ia bermanfaat bagi orang lain. Jadi di sinilah saya, berusaha untuk mengisi hidup dengan lembar-lembar yang (saya harap) bermakna. Sudah cukup saya bergerak terlalu cepat, berusaha menjadi yang ada di garis terdepan. Kini saya hanya ingin berusaha menjadi, secara sepenuhnya dan seutuhnya. Melebur dengan waktu dan momentum yang menjadikannya bermakna.

Tentu terkadang merasa iri, melihat beberapa teman yang tengah berkesempatan melihat dunia. Berfoto di depan gedung A di negara X, di tempat-tempat yang terdaftar dalam bucket list saya untuk dikunjungi suatu hari nanti. Tetapi tidak mengapa. Saya yakin teman-teman tersebut berjuang keras untuk berada di posisi mereka. Tak perlu iri hati, semua orang punya perjuangannya sendiri. Tak usah juga memaksakan diri. Toh saya yakin dengan rencana-rencana saya. Dalam hidup, sudah beberapa kali saya diberi kesempatan untuk melihat dunia. Untuk lagi-lagi meminta kesempatan untuk berkelana rasanya sedikit tamak, padahal saya merasa belum memberi apa-apa dari perjalanan saya.

Maka sejak sebelum lulus kuliah, saya memutuskan bahwa untuk sementara ini saya tidak akan mengejar apa-apa, atau setidaknya, apa yang dipandang orang prestige semata. Saya pikir, saya hidup di dunia ini tidak untuk membuktikan diri kepada siapapun. Saya memilih menekan ego saya, memilih mengambil jalan yang sederhana untuk belajar sebanyak-banyaknya. Menetapkan langkah-langkah yang akan diambil, satu demi satu. Kita toh bisa berlari saat ini karena langkah kecil yang kita ambil selagi masih balita. Itu yang saya percaya.

Saya yakin jika kita berusaha, suatu hari nanti akan bisa mencapai puncak-puncak dunia. Beberapa dari kita mungkin melangkahkan kaki dengan gemilang, lebih tinggi dari yang lainnya. Untuk mereka yang harus memulai dengan merangkak dari bawah, tidak apa-apa. Asal terus yakin dan berusaha. Kurasa selama kita tahu arah mana yang kita tuju, kita akan tahu ke mana harus melihat. Yang sulit adalah jika kita hanya mendamba, tanpa tahu arah hidup kita sebenarnya. Saran saya, definisikan dengan jelas, fokuskan pikiranmu terkonsentrasi pada tujuan itu, dan semesta akan membantu kita menemukan jalan kepadanya.


7 comments:

Winta said...

WOW! setujuuu vin! ;) gue suka yang ini! smua orang punya jalan dan perjuangannya masing2!!

vienz said...

Winta! long time no see on the internet. hehe. terima kasih sudah berkunjung.. :) pakabar lo?

oky eldyagusta said...

semua tujuan hidup yg aku kejar slama ini cm satu.. bahagiain kamu,ksatria dan karenina nanti.. =)

oky eldyagusta said...

semangat terus sayang!!!

Winta said...

hehehe, iya nih, sejak blog gue ditutup gue udah jarang baca2 blog. hehe. kabar gue baek vin.. alhamdulillah lah. :D lo gimana ?

vienz said...

@oky eldyagusta makasiiiih sayaang! :)

@Winta knp ditutup, win, blog lo? gw jg alhamdulillah baik.. sedang berusahan menjalani dan mewujudkan rencana-rencana hidup. :)

Anonymous said...

cara pikir yg hebat ka :D

Daisypath Anniversary Years Ticker

Selamat Datang!

Ini adalah bagian kecil dari dunia saya, sepenggalan cerita. Setelah saya memutuskan bahwa Buon Giorno, Principessa! akan menjadi rumah bagi pikiran-pikiran yang tertuang dalam bahasa Inggris, saya merasa memerlukan ruang baru bagi celoteh-celoteh bahasa ibu yang kerap bising memenuhi benak ini. Maka, inilah dia. Cerita Principessa. Suatu ruang baru dalam kisah saya, yang suka dipanggil Principessa. Ruang pikiran, yang (semoga) lebih bersahaja karena bahasanya lebih kau kenal untuk kau resapi maknanya.

Maka selamat datang! Tak perlulah terburu-buru pulang..

Menyapa

Menyapa
Dalam ranah maya, sebut ia 'Principessa'. Di dunia nyata, ia hanya gadis kecil yg senang bercerita...

Yang disuka

Yang disuka
buku-buku

arsitektur

hot chocolate

sensasi kesendirian di kota asing

LOVE. don't we all? =)
Powered By Blogger

Para Pendatang